Halo. Mau
mengingat-ngingat apa yang terjadi pada tanggal 25 Januari 2012? Surprise untuk
Pak Ajik! Di hari ulang tahunnya yang ke-31, kami (siswa-siswi exinfour)
berhasil membuat kejutan untuk pak Ajik, wali kelas kami, guru Biologi SMP N 5
Yogyakarta. Kejutan itu sebenarnya hanya kue kecil-kecilan sih, namun pak Ajik sangat senang. Beliau mengungkapkan bahwa sudah lama tidak ada yang memberikan pak Ajik surprise. Dan kami berhasil memberikan surprise yang sudah lama tidak di dapatkan Pak Ajik pada hari ulang tahunnya *kebanggaan tersendiri*
Pada awalnya, kami mengumpulkan iuran untuk membeli kue. Ketika uang sudah terkumpul semua, kami mempercayakan Fanny untuk membeli kue, lilin, dan peralatan lainnya. Besoknya fanny datang membawa kue yang kami pesan. Kue tart cokelat itu kami taruh di meja kosong belakang kelas. Awalnya kami takut kalau cokelat pada kue itu meleleh. Untung saja tidak terjadi apa-apa. Ketika hampir pulang sekolah, kami mulai membagi tugas. Ada beberapa anak yang mencari pak Ajik dan anak-anak yang lainnya mempersiapkan surprise di kelas. Ketika proses mencari pak Ajik di ruang guru, ternyata beliau tidak ada. Kami semua langsung panik. Kami sangat takut kalau pak Ajik sudah pulang ke rumah. Akhirnya kami mencari pak Ajik ke Laboratorium Biologi. Kami sangat lega karena ternyata pak Ajik ada di sana. Kami segera meminta ijin kepada pak Ajik untuk berbicara sesuatu. Kami bilang, "Pak, nanti pulang sekolah ke kelas ya, ada pertemuan rapat siswa." dan pak Ajik pun menyanggupinya. Tugas pertama telah selesai. Selanjutnya, kami mempersiapkan kue tart cokelat untuk pak Ajik. Kami memasang lilin di atas kue itu, dan...krek. Lilinnya patah. Kami histeris, saling menyalahkan satu sama lain, kemudian berpikir. Kami melekatkan lilin yang patah itu dengan tusuk gigi, namun yang terjadi...krek. patah lagi. Patahannya semakin kecil-kecil. Akhirnya kami melekatkan lilin itu dengan plester. Namun yang terjadi...plesternya tidak berpengaruh sama sekali. Lilin licin, dan itu membuat plester menjadi tidak lengket. Akhirnya kami membeli lem alteco di koperasi sekolah, dan melekatkannya. kira-kira 5 menit kemudian, lilin bisa menyambung kembali. Kami pun sangat senang dan segera menancapkannya di atas kue tart cokelat yang terlihat sangat enak itu. Kami mulai menyalakan api dan memanggil pak Ajik. Kue tart telah kami persiapkan di atas meja. Sebelum itu, kami juga sudah menulis ucapan 'Happy Birthday' yang sangat besar di papan tulis kelas. Waktu itu sudah benar-benar pulang sekolah. Pak Ajik dengan santainya memasuki kelas, dan...'tepuk tangan'. Itulah hal yang pertama kali kami lakukan ketika pak Ajik datang. Entah kenapa (?) kami tiba-tiba saja serentak tepuk tangan. Kami sangat bahagia. Pak Ajik bersender di pintu kelas melihat tingkah laku kami. Dan kemudian beliau melihat kue tart yang sudah kami persiapkan di atas meja. Pak Ajik memandangi kami satu persatu dengan senyum yang terus menyungging di wajahnya. Pak Ajik pun mengucapkan terima kasihnya dan menulis kata-kata 'Thank You' di papan tulis kelas. Kami sekali lagi bertepuk tangan. Sebelum meniup lilin, pak Ajik mengucapkan wishing(harapan)nya dengan wajah serius. Akhirnya pak Ajik meniup lilin, dan kami...tepuk tangan lagi. Entah kenapa kami jadi murah senyum dan tepuk tangan. Akhirnya tibalah saat pembagian kue. Namun pak Ajik tidak membaginya dengan urutan pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya. Beliau memotong kue tart cokelat itu dan kemudian menyuruh kami memakannya bersama-sama. Bukannya dimakan, namun kami malah saling memberi cream vanila dari kue itu ke pipi teman kami yang lainnya. Pak Ajik juga ikut seperti itu. Akhirnya wajah kami pun penuh cream dan minyak. Setelah itu, barulah kami makan kue itu bersama-sama. Akhirnya pesta kecil-kecilan itu selesai. Sebelum pak Ajik pergi, kami sempat berfoto ria satu kelas penuh. Dan itulah foto kelas pertama kami. Walaupun surprise hari itu sederhana, namun kami sangat bahagia dan tidak akan pernah melupakan kejadian itu. Happy birthday, Mr. Ajik!
Pada awalnya, kami mengumpulkan iuran untuk membeli kue. Ketika uang sudah terkumpul semua, kami mempercayakan Fanny untuk membeli kue, lilin, dan peralatan lainnya. Besoknya fanny datang membawa kue yang kami pesan. Kue tart cokelat itu kami taruh di meja kosong belakang kelas. Awalnya kami takut kalau cokelat pada kue itu meleleh. Untung saja tidak terjadi apa-apa. Ketika hampir pulang sekolah, kami mulai membagi tugas. Ada beberapa anak yang mencari pak Ajik dan anak-anak yang lainnya mempersiapkan surprise di kelas. Ketika proses mencari pak Ajik di ruang guru, ternyata beliau tidak ada. Kami semua langsung panik. Kami sangat takut kalau pak Ajik sudah pulang ke rumah. Akhirnya kami mencari pak Ajik ke Laboratorium Biologi. Kami sangat lega karena ternyata pak Ajik ada di sana. Kami segera meminta ijin kepada pak Ajik untuk berbicara sesuatu. Kami bilang, "Pak, nanti pulang sekolah ke kelas ya, ada pertemuan rapat siswa." dan pak Ajik pun menyanggupinya. Tugas pertama telah selesai. Selanjutnya, kami mempersiapkan kue tart cokelat untuk pak Ajik. Kami memasang lilin di atas kue itu, dan...krek. Lilinnya patah. Kami histeris, saling menyalahkan satu sama lain, kemudian berpikir. Kami melekatkan lilin yang patah itu dengan tusuk gigi, namun yang terjadi...krek. patah lagi. Patahannya semakin kecil-kecil. Akhirnya kami melekatkan lilin itu dengan plester. Namun yang terjadi...plesternya tidak berpengaruh sama sekali. Lilin licin, dan itu membuat plester menjadi tidak lengket. Akhirnya kami membeli lem alteco di koperasi sekolah, dan melekatkannya. kira-kira 5 menit kemudian, lilin bisa menyambung kembali. Kami pun sangat senang dan segera menancapkannya di atas kue tart cokelat yang terlihat sangat enak itu. Kami mulai menyalakan api dan memanggil pak Ajik. Kue tart telah kami persiapkan di atas meja. Sebelum itu, kami juga sudah menulis ucapan 'Happy Birthday' yang sangat besar di papan tulis kelas. Waktu itu sudah benar-benar pulang sekolah. Pak Ajik dengan santainya memasuki kelas, dan...'tepuk tangan'. Itulah hal yang pertama kali kami lakukan ketika pak Ajik datang. Entah kenapa (?) kami tiba-tiba saja serentak tepuk tangan. Kami sangat bahagia. Pak Ajik bersender di pintu kelas melihat tingkah laku kami. Dan kemudian beliau melihat kue tart yang sudah kami persiapkan di atas meja. Pak Ajik memandangi kami satu persatu dengan senyum yang terus menyungging di wajahnya. Pak Ajik pun mengucapkan terima kasihnya dan menulis kata-kata 'Thank You' di papan tulis kelas. Kami sekali lagi bertepuk tangan. Sebelum meniup lilin, pak Ajik mengucapkan wishing(harapan)nya dengan wajah serius. Akhirnya pak Ajik meniup lilin, dan kami...tepuk tangan lagi. Entah kenapa kami jadi murah senyum dan tepuk tangan. Akhirnya tibalah saat pembagian kue. Namun pak Ajik tidak membaginya dengan urutan pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya. Beliau memotong kue tart cokelat itu dan kemudian menyuruh kami memakannya bersama-sama. Bukannya dimakan, namun kami malah saling memberi cream vanila dari kue itu ke pipi teman kami yang lainnya. Pak Ajik juga ikut seperti itu. Akhirnya wajah kami pun penuh cream dan minyak. Setelah itu, barulah kami makan kue itu bersama-sama. Akhirnya pesta kecil-kecilan itu selesai. Sebelum pak Ajik pergi, kami sempat berfoto ria satu kelas penuh. Dan itulah foto kelas pertama kami. Walaupun surprise hari itu sederhana, namun kami sangat bahagia dan tidak akan pernah melupakan kejadian itu. Happy birthday, Mr. Ajik!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar